Meski masih dalam posisi akhir klasemen sementara, Doni Tata Pradita masuk nominasi rookie terbaik 2008. Di kategori ini hanya diambil 4 pembalap. Ini merupakan hasil penilaian FIM sebagai induk balapan dunia sampai akhir 2008. Sampai di Catalunya posisi I sampai III diisi oleh Mattia Pasini, Hector Faubel dan Lukas Pesek.
Prestasi ini lebih baik daripada Russel Gomez. Gomez (21 tahun) baru ikut semua seri GP250 pada 2008. Tapi belum dapat poin sampai seri ke-7 lalu. Dibanding tiga pembalap diatasnya, Doni kalah pengalaman. Baik Pasini, Faubel, atau Pesek sudah lebih dari 70 kali balap di GP125 hingga GP250. “Silahkan cek pembalap terbaik di GP250 sekarang, urutan ke berapa waktu pertama kali balap di Grand Prix. Pasti mereka seperti Doni?” tegas Kino Conteras Team Principle Yamaha Pertamina Indonesia.
Yamaha TZR250R yang dipakai Doni terakhir dipakai di arena Grand Prix sekitar 5 tahun lalu. Waktu itu Yamaha Motor Company ikut bantu riset. Nah, setelah 5 tahun absen, riset TZR250 Doni mulai dari nol. Jadi semua butuh rombakan.
Ini jadi pekerjaan besar bagian teknik Yamaha Pertamina Indonesia. “Prinsipnya sasis mirip Aprilia. Tapi, mesin masih butuh perubahan banyak dari sisi material. Terutama di ruang bakar,” ungkap Franz Josef Schogl, Chief Engineer YPI.
Kata Josef lagi, piston dipesan khusus dari Italia. Semua baut untuk bodi diganti dengan titanium. Semua bagian pakai sensor. Akan terdata grafik titik pengeremana sampai performa sokbreker depan-belakang. “Kita mau mencoba mengubah arah reed valve. Ini bagian dari penggantian mesin baru. Ini juga masukan dari Doni,” kata Josef.
Hasil buruk balapan di GP Catalunya membuat Doni langsung masuk motorhome usai balap. Tak seorang pun bisa mendekati, termasuk Kino, orang penting di YPI. “Biar dia sendiri agar tenang,” ujar Kino. Setengah jam kemudian Doni keluar dari motorhome dan jalan ke hospitality YPI. Kelihatan kalau Doni habis nangis. “Tekanan akan jadi beban. Apalagi, kondisi seperti Doni. Dia butuh dukungan,” ujar Edmond Cho, Rider Manager YPI.
Memang, Doni tampil kurang basgus. Posisinya paling buntut, urutan ke-18 dari 18 pembalap yang menyelesaikan 22 lap. Lima pembalap tidak finis. “Masalah saya di mesin. Mesin bisa hidup, tapi kadang kayak mati,” ungkap Doni. “Problemnya di kelistrikan, Termasuk temperatur mesin karena efek suhu naik-turun. Berubah-ubah di kisaran 22-25 derajat,” tambah Kino.
Saat latihan resmi, Doni mampu menghasilkan waktu terbaik 1;49,800 di lintasan 4.727 meter. Urutan 21 dari 24 pembalap.
Filed under: MotoGP, News | Tagged: doni, GP250, indonesia, MotoGP, motogp 2008, pertamina, pradita, sports, tata, yamaha | 2 Comments »